Gempa Terkini berkekuatan magnitudo 5,4. Sebuah gempa hari ini baru-baru mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan kekuatan magnitudo 5,4 pada Sabtu (18/11/2023) pukul 06.34 WIB, demikian informasi lengkap yang dapat Anda cek dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pusat gempa terlokasi 97 km sebelah barat daya Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan kedalaman 21 km.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terbaru mengenai gempa ini. Guncangan gempa juga dirasakan di beberapa daerah, termasuk Garut (Skala MMI III), Sindangbarang (III), Ciamis (III), Pakenjeng (III), dan Bungbulang (III).
Gempa Mag:5.2, 18-Nov-23 06:34:28 WIB, Lok:7.86 LS,107.27 BT (97 km BaratDaya KAB-BANDUNG-JABAR), Kedlmn:21 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG
#Gempa Mag:5.2, 18-Nov-23 06:34:28 WIB, Lok:7.86 LS,107.27 BT (97 km BaratDaya KAB-BANDUNG-JABAR), Kedlmn:21 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG pic.twitter.com/wVtRvsswqG
— BMKG (@infoBMKG) November 17, 2023
Gempa (UPDATE) Mag:5.2, 18-Nov-23 06:34:28 WIB, Lok:7.86 LS, 107.27 BT (Pusat gempa berada di laut 97 km Barat Daya Kab. Bandung), Kedlmn:21 Km Dirasakan (MMI) III Garut , III Sindangbarang, III Ciamis, III Pakenjeng, III Bungbulang #BMKG
#Gempa (UPDATE) Mag:5.2, 18-Nov-23 06:34:28 WIB, Lok:7.86 LS, 107.27 BT (Pusat gempa berada di laut 97 km Barat Daya Kab. Bandung), Kedlmn:21 Km Dirasakan (MMI) III Garut , III Sindangbarang, III Ciamis, III Pakenjeng, III Bungbulang #BMKG pic.twitter.com/xnXxAe2c7j
— BMKG (@infoBMKG) November 17, 2023
BMKG memberikan informasi terkini seputar gempa ini, dan masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan informasi gempa bumi di seluruh wilayah Indonesia. Informasi lebih lanjut dapat diakses di SINI atau melalui akun Twitter resmi BMKG di SINI.
Baca Juga: Gempa Terkini Guncang Daruba Maluku Utara
Gempa Terkini, Memahami Intensitas Gempa Bumi
Skala Intensitas Gempa Bumi (MMI) adalah metode untuk mengukur sejauh mana dampak getaran gempa dirasakan oleh manusia dan lingkungan sekitarnya. Informasi Skala ini memberikan gambaran nyata tentang tingkat kerusakan dan kepanikan yang dapat terjadi selama gempa bumi. Berikut adalah keterangan skala MMI yang membantu kita memahami dampak getaran pada berbagai tingkat intensitas:
I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
Baca Juga: Gempa Hari Ini Guncang Luwu Timur Pulau Sulawesi
VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
Baca Juga: Gempa terkini, Guncang Balangan Kalimantan Selatan
Keterangan skala MMI ini penting sebagai panduan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa bumi di wilayah tertentu.
Persiapan Sebelum Dan Setelah Gempa Bumi
Seiring dengan informasi gempa ini, perlu diingat bahwa kesiapsiagaan sebelum dan setelah gempa bumi merupakan kunci untuk mengurangi risiko dan dampak yang mungkin terjadi. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil oleh masyarakat:
1. Sebelum Gempa Bumi
Sebelum terjadinya gempa bumi, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kesiapsiagaan:
- Kenali Gempa Bumi: Masyarakat perlu memahami apa yang dimaksud dengan gempa bumi dan dampak yang mungkin timbul.
- Evaluasi Struktur Rumah: Pastikan struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor dan liquefaction.
- Renovasi Struktur Bangunan: Lakukan evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan agar lebih tahan terhadap gempa bumi.
2. Memahami Lingkungan Tempat Kerja
- Perhatikan Tempat Evakuasi: Pada lingkungan tempat kerja, perlu memperhatikan letak pintu, lift, dan tangga darurat. Mengetahui tempat paling aman untuk berlindung adalah kunci.
- Pelajari P3K dan Pemadam Kebakaran: Masyarakat perlu belajar melakukan pertolongan pertama (P3K) dan cara menggunakan alat pemadam kebakaran.
- Catat Nomor Penting: Pastikan untuk mencatat nomor telepon penting yang dapat dihubungi saat terjadi gempa bumi.
3. Persiapan Rutin Pada Tempat Kerja Dan Tempat Tinggal
- Fiksasi Perabotan: Perabotan seperti lemari dan cabinet perlu diatur menempel pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, atau bergeser saat terjadi gempa.
- Simpan Bahan Mudah Terbakar: Bahan yang mudah terbakar sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Matikan Air, Gas, dan Listrik: Selalu pastikan untuk mematikan air, gas, dan listrik jika tidak sedang digunakan.
4. Pencegahan Kejatuhan Material
- Atur Benda Berat dengan Cermat: Benda berat sebaiknya diatur sedapat mungkin berada pada bagian bawah untuk menghindari kejatuhan yang dapat menyebabkan cedera.
- Periksa Kestabilan Benda Tergantung: Periksa kestabilan benda yang tergantung seperti lampu untuk mencegah jatuh saat gempa bumi terjadi.
5. Persiapkan Alat Penting
- Kotak P3K: Pastikan setiap tempat memiliki kotak pertolongan pertama yang lengkap.
- Senter/Lampu Baterai: Senter atau lampu baterai diperlukan untuk memberikan pencahayaan saat listrik padam.
- Radio: Persiapkan radio untuk mendapatkan informasi terkini dari sumber yang dapat dipercaya.
- Makanan dan Air: Simpan makanan suplemen dan air sebagai persediaan cadangan.
Baca Juga: Gempa Hari Ini Guncang Kupang NTT Dan Sekitarnya
Dengan melakukan langkah-langkah persiapan ini, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko dan meminimalkan dampak yang mungkin timbul akibat gempa bumi. Tetap waspada dan selalu perbarui pengetahuan mengenai tindakan yang perlu diambil saat menghadapi situasi darurat seperti ini.
Tips Untuk Keselamatan Dan Keamanan
Gempa bumi merupakan bencana alam yang dapat terjadi tanpa memberikan peringatan sebelumnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diambil setelah terjadi gempa bumi guna memastikan keselamatan dan keamanan diri serta orang di sekitar. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
- Keluar dari Bangunan dengan Tertib Setelah terjadi gempa bumi, langkah pertama yang perlu diambil adalah keluar dari bangunan dengan tertib. Jangan panik dan hindari penggunaan tangga berjalan atau lift. Sebaliknya, gunakan tangga biasa untuk keluar dari bangunan. Sementara keluar, periksa apakah ada yang terluka pada diri sendiri atau orang di sekitar. Jika ada yang terluka, segera lakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Telepon atau minta pertolongan jika terjadi luka parah.
- Periksa Lingkungan Sekitar dengan Cermat Setelah keluar dari bangunan, periksa lingkungan sekitar dengan cermat. Pastikan tidak ada kebakaran, kebocoran gas, atau hubungan arus pendek listrik. Periksa juga aliran dan pipa air untuk memastikan tidak terjadi kebocoran atau kerusakan. Selain itu, waspada terhadap hal-hal yang dapat membahayakan, seperti mematikan listrik atau tidak menyalakan api.
- Hindari Masuk ke Bangunan yang Telah Terkena Gempa Penting untuk tidak masuk ke dalam bangunan yang telah terkena gempa, karena masih mungkin terdapat reruntuhan atau kerusakan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan.
- Tetap Waspadai Daerah Sekitar Gempa Meskipun gempa utama telah terjadi, masih mungkin terjadi bahaya susulan. Oleh karena itu, hindari berjalan di daerah sekitar gempa dan tetap waspada terhadap potensi bahaya lainnya.
- Dengarkan Informasi dari Sumber Terpercaya Penting untuk tetap mendengarkan informasi terkini mengenai gempa bumi. Gunakan radio untuk mendapatkan informasi, terutama jika terjadi gempa susulan. Hindari terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya. Pastikan informasi yang didengarkan berasal dari sumber yang terpercaya dan resmi.
- Isi Angket dari Instansi Terkait Setelah gempa bumi, instansi terkait mungkin memberikan angket untuk menilai seberapa besar kerusakan yang terjadi. Penting untuk mengisi angket ini dengan jujur dan akurat agar bantuan dan tanggapan darurat dapat diberikan dengan tepat.
- Jangan Panik dan Selalu Berdoa Dalam situasi darurat seperti gempa bumi, penting untuk tetap tenang dan tidak panik. Panik hanya akan memperburuk situasi. Selain itu, jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa (TYME) demi keamanan dan keselamatan kita semua.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kita dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi. Keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama, dan dengan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko dan dampak yang mungkin timbul akibat gempa bumi.