Serangkaian Gempa Hari Ini Guncang Pulau Sulawesi dalam Waktu Singkat. Pulau Sulawesi belakangan ini mengalami getaran tiga kali lipat dalam periode waktu yang sangat singkat. Kejadian gempa tersebut merupakah peristiwa yang cukup mencemaskan, terutama karena terjadi di tiga lokasi berbeda di pulau tersebut.
Menurut informasi yang diunggah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Twitter pada Sabtu (18/11/2023), gempa pertama terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, pukul 03.51 WIB. Lokasi gempa ini berada di 2.33 lintang selatan dan 120.86 bujur timur.
#Gempa Mag:3.9, 18-Nov-2023 03:51:06WIB, Lok:2.33LS, 120.86BT (44 km BaratLaut LUWUTIMUR-SULSEL), Kedlmn:10 Km #BMKG
— BMKG (@infoBMKG) November 17, 2023
Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data pic.twitter.com/oaxFBY0dw5
Gempa tersebut berpusat sekitar 44 km arah barat laut Luwu Timur dengan kedalaman mencapai 10 km. Masyarakat sekitar Luwu Timur diimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi dampak lebih lanjut.
#Gempa Mag:3.1, 18-Nov-2023 06:48:23WIB, Lok:2.28LS, 120.85BT (49 km BaratLaut LUWUTIMUR-SULSEL), Kedlmn:5 Km #BMKG
— BMKG (@infoBMKG) November 17, 2023
Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data pic.twitter.com/faHSgWhyJ4
Tidak lama setelahnya, pukul 03.57 WIB, gempa kedua terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara, dengan magnitudo 3,8. Pusat gempa ini berada di 5.11 lintang utara dan 126.16 bujur timur.
Gempa Melonguane ini terjadi sekitar 136 km arah barat laut kota tersebut dan memiliki kedalaman mencapai 72 km. Meskipun gempa ini cukup terasa, tidak ada laporan kerusakan serius yang diakibatkannya.
#Gempa Mag:3.8, 18-Nov-2023 03:57:49WIB, Lok:5.11LU, 126.16BT (136 km BaratLaut MELONGUANE-SULUT), Kedlmn:72 Km #BMKG
— BMKG (@infoBMKG) November 17, 2023
Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data pic.twitter.com/i4KwzpK2Em
Selanjutnya, pada pukul 04.02 WIB, gempa berkekuatan 3,0 magnitudo tercatat di Bonebolango, Gorontalo. Episentrum gempa berada di 0.25 lintang selatan dan 122.88 bujur timur.
Gempa ini terjadi sekitar 91 km arah barat daya Bonebolango dengan kedalaman mencapai 69 km. Meskipun intensitasnya lebih rendah dibandingkan dua gempa sebelumnya, warga di sekitar wilayah tersebut diminta untuk tetap waspada.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan informasi terkini terkait gempa bumi. Mereka juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mematuhi petunjuk keselamatan yang diberikan oleh pihak berwenang dalam menghadapi situasi darurat. Keberadaan pusat informasi gempa dan perkembangan cuaca di media sosial, seperti Twitter, diharapkan dapat membantu menyebarkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan kepada masyarakat.
Baca Juga: Gempa Terkini Guncang Bandung, Jawa Barat
Gempa Hari Ini, Memahami Intensitas Gempa Bumi
Skala Intensitas Gempa Bumi (MMI) adalah metode untuk mengukur sejauh mana dampak getaran gempa dirasakan oleh manusia dan lingkungan sekitarnya. Skala ini memberikan gambaran nyata tentang tingkat kerusakan dan kepanikan yang dapat terjadi selama gempa bumi. Berikut adalah keterangan skala MMI yang membantu kita memahami dampak getaran pada berbagai tingkat intensitas:
I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Baca Juga:Â Gempa Terkini Guncang Daruba Maluku Utara
VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
Baca Juga:Â Gempa terkini, Guncang Balangan Kalimantan Selatan
Keterangan skala MMI ini penting sebagai panduan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa bumi di wilayah tertentu.
Tips Untuk Keselamatan Dan Keamanan
Gempa bumi merupakan bencana alam yang dapat terjadi tanpa memberikan peringatan sebelumnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diambil setelah terjadi gempa bumi guna memastikan keselamatan dan keamanan diri serta orang di sekitar. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
- Keluar dari Bangunan dengan Tertib Setelah terjadi gempa bumi, langkah pertama yang perlu diambil adalah keluar dari bangunan dengan tertib. Jangan panik dan hindari penggunaan tangga berjalan atau lift. Sebaliknya, gunakan tangga biasa untuk keluar dari bangunan. Sementara keluar, periksa apakah ada yang terluka pada diri sendiri atau orang di sekitar. Jika ada yang terluka, segera lakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Telepon atau minta pertolongan jika terjadi luka parah.
- Periksa Lingkungan Sekitar dengan Cermat Setelah keluar dari bangunan, periksa lingkungan sekitar dengan cermat. Pastikan tidak ada kebakaran, kebocoran gas, atau hubungan arus pendek listrik. Periksa juga aliran dan pipa air untuk memastikan tidak terjadi kebocoran atau kerusakan. Selain itu, waspada terhadap hal-hal yang dapat membahayakan, seperti mematikan listrik atau tidak menyalakan api.
- Hindari Masuk ke Bangunan yang Telah Terkena Gempa Penting untuk tidak masuk ke dalam bangunan yang telah terkena, karena masih mungkin terdapat reruntuhan atau kerusakan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan.
- Tetap Waspadai Daerah Sekitar Gempa Meskipun telah terjadi, masih mungkin terjadi bahaya susulan. Oleh karena itu, hindari berjalan di daerah sekitar dan tetap waspada terhadap potensi bahaya lainnya.
- Dengarkan Informasi dari Sumber Terpercaya Penting untuk tetap mendengarkan informasi terkini. Gunakan radio untuk mendapatkan informasi, terutama jika terjadi gempa susulan. Hindari terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya. Pastikan informasi yang didengarkan berasal dari sumber yang terpercaya dan resmi.
- Isi Angket dari Instansi Terkait Setelah kejadian, instansi terkait mungkin memberikan angket untuk menilai seberapa besar kerusakan yang terjadi. Penting untuk mengisi angket ini dengan jujur dan akurat agar bantuan dan tanggapan darurat dapat diberikan dengan tepat.
- Jangan Panik dan Selalu Berdoa Dalam situasi darurat, penting untuk tetap tenang dan tidak panik. Panik hanya akan memperburuk situasi. Selain itu, jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa (TYME) demi keamanan dan keselamatan kita semua.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kita dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama, dan dengan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko dan dampak yang mungkin timbul akibat gempa bumi.